Kenapa Cuma Garam Yang diberikan Yodium
Iodium atau Yodium adalah unsur kimia yang dikenal sebagai halogen. ia adalah unsur bukan logam yang pada tabel periodik memiliki simbol I dan nomor atom 53. Berbentuk logam ungu-hitam berkilau pada kondisi standar yang ketika menyublim membentuk gas berwarna violet (ungu). Secara khusus, Iodine adalah elemen penting yang digunakan oleh kelenjar tiroid (gondok) untuk dapat mensintesis sekresi kelenjar tertentu seperti tiroksin yang antara lain mempengaruhi ketajaman otak, kerja jantung, metabolisme, respon saraf, dll. Yodium juga memiliki beberapa sifat disinfektan.
Saat dipanen dari tambak, garam tidak mengandung yodium. Garam baru mengandung yodium kalau sudah ditambahkan oleh produsennya. Di Amerika sendiri, pemberian yodium dalam garam secara komersial telah dilakukan sejak tahun 1924 oleh Morton Salt Company atas permintaan dari pemerintah. Ini dilakukan sebagai respon terhadap fakta bahwa ada daerah tertentu di AS, di mana orang tidak mendapatkan cukup yodium dalam makanan mereka, yang menyebabkan banyak orang terkena penyakit gondok (pembengkakan kelenjar tiroid). Walaupun Yodium bisa di temukan di Hewan dan tumbuhan laut, juga telur dan daging, tetapi tidak semua orang bisa memenuhi kebutuhan Yodium dari itu semua, karena sebagian orang pasti sulit untuk mendapatkan pangan ber yodium secara alami.
Sekitar 90% orang yang terkena gondok dikarenakan kekurangan yodium dalam makanan mereka, jadi solusi sederhana adalah menambahkan yodium ke sesuatu yang hampir semua orang mengkonsumsinya secara cukup teratur, yaitu garam. Cara Ini dipraktekkan tidak serta merta oleh AS, tetapi di adopsi dari Swiss yang kala itu menambahkan yodium ke garam untuk alasan yang sama. Garam pasti selalu dikonsumsi oleh masyarakat setiap hari. Setiap makanan yang kita konsumsi, pasti ada tambahan garamnya. Hal ini membuat kita jauh lebih mudah mendapatkan kebutuhan yodium. Lagipula, garam juga tergolong bumbu masak dengan harga yang relatif murah, sehingga semua kalangan masyarakat dapat menikmatinya.
Dalam sejarahnya, Iodine ditemukan secara tidak sengaja. Pada tahun 1811, Bernard Courtois memperhatikan asap ungu yang dihasilkan ketika tangki ekstraksi rumput lautnya dibersihkan, dia tidak pernah bermimpi bahwa dia telah menemukan salah satu intervensi nutrisi terpenting dalam sejarah.
Courtois memiliki pabrik yang memproduksi potasium nitrat, lebih dikenal dengan sebutan saltpetre. Zat ini adalah komponen utama mesiu dan sangat diminati oleh militer. Salah satu sumber kalium nitrat adalah bahan nabati dan Courtois telah menemukan bahwa rumput laut yang membusuk memenuhi kriterianya yang bisa dibilang cukup murah baginya. Tetapi tangki besar yang digunakan untuk mengekstrak rumput laut harus dibersihkan secara berkala, prosedur sulit yang membutuhkan penggunaan zat asam. Ketika suatu hari sejumlah besar asam digunakan, Uap berwarna violet muncul dan mengembun pada permukaan dingin dari tangki dan menjadi kristal-kristal metalik yang tampak gelap. Lalu ia memberikan contoh sample tersebut ke tangan Joseph-Louis Gay Lussac, salah satu ilmuwan Perancis paling terkenal di jaman itu. Dia tertarik dengan hal-hal itu dan kemudian menjadi benar-benar bersemangat untuk mempelajarinya secara menyeluruh ketika dia mendengar bahwa Sir Humphrey Davy, ahli kimia Inggris brilian yang mengunjungi Prancis atas undangan khusus dari Napoleon, juga telah diberikan sampel. Gay-Lussac tidak ingin orang Inggris membuat penemuan besar dari produk Prancis.
Secara terpisah, kedua pria itu sampai pada kesimpulan bahwa kristal ungu membentuk elemen baru yang kemudian disebut Gay-Lussac "iode" dari bahasa Yunani yang memiliki arti violet. Davy menyarankan nama yodium (Iodin), untuk membuat nama itu sesuai dengan klorin, yang mirip dengannya.
Referensi :
- Why Iodine Added Salt In US
- Bring Science Home Iodine Salt
- Mengenal Sumber Yodium Selain Garam
- Organic - Inorganic Iodine Natural Sources of Iodine
Sumber https://blakbin.blogspot.com/
Saat dipanen dari tambak, garam tidak mengandung yodium. Garam baru mengandung yodium kalau sudah ditambahkan oleh produsennya. Di Amerika sendiri, pemberian yodium dalam garam secara komersial telah dilakukan sejak tahun 1924 oleh Morton Salt Company atas permintaan dari pemerintah. Ini dilakukan sebagai respon terhadap fakta bahwa ada daerah tertentu di AS, di mana orang tidak mendapatkan cukup yodium dalam makanan mereka, yang menyebabkan banyak orang terkena penyakit gondok (pembengkakan kelenjar tiroid). Walaupun Yodium bisa di temukan di Hewan dan tumbuhan laut, juga telur dan daging, tetapi tidak semua orang bisa memenuhi kebutuhan Yodium dari itu semua, karena sebagian orang pasti sulit untuk mendapatkan pangan ber yodium secara alami.
Sekitar 90% orang yang terkena gondok dikarenakan kekurangan yodium dalam makanan mereka, jadi solusi sederhana adalah menambahkan yodium ke sesuatu yang hampir semua orang mengkonsumsinya secara cukup teratur, yaitu garam. Cara Ini dipraktekkan tidak serta merta oleh AS, tetapi di adopsi dari Swiss yang kala itu menambahkan yodium ke garam untuk alasan yang sama. Garam pasti selalu dikonsumsi oleh masyarakat setiap hari. Setiap makanan yang kita konsumsi, pasti ada tambahan garamnya. Hal ini membuat kita jauh lebih mudah mendapatkan kebutuhan yodium. Lagipula, garam juga tergolong bumbu masak dengan harga yang relatif murah, sehingga semua kalangan masyarakat dapat menikmatinya.
Dalam sejarahnya, Iodine ditemukan secara tidak sengaja. Pada tahun 1811, Bernard Courtois memperhatikan asap ungu yang dihasilkan ketika tangki ekstraksi rumput lautnya dibersihkan, dia tidak pernah bermimpi bahwa dia telah menemukan salah satu intervensi nutrisi terpenting dalam sejarah.
Courtois memiliki pabrik yang memproduksi potasium nitrat, lebih dikenal dengan sebutan saltpetre. Zat ini adalah komponen utama mesiu dan sangat diminati oleh militer. Salah satu sumber kalium nitrat adalah bahan nabati dan Courtois telah menemukan bahwa rumput laut yang membusuk memenuhi kriterianya yang bisa dibilang cukup murah baginya. Tetapi tangki besar yang digunakan untuk mengekstrak rumput laut harus dibersihkan secara berkala, prosedur sulit yang membutuhkan penggunaan zat asam. Ketika suatu hari sejumlah besar asam digunakan, Uap berwarna violet muncul dan mengembun pada permukaan dingin dari tangki dan menjadi kristal-kristal metalik yang tampak gelap. Lalu ia memberikan contoh sample tersebut ke tangan Joseph-Louis Gay Lussac, salah satu ilmuwan Perancis paling terkenal di jaman itu. Dia tertarik dengan hal-hal itu dan kemudian menjadi benar-benar bersemangat untuk mempelajarinya secara menyeluruh ketika dia mendengar bahwa Sir Humphrey Davy, ahli kimia Inggris brilian yang mengunjungi Prancis atas undangan khusus dari Napoleon, juga telah diberikan sampel. Gay-Lussac tidak ingin orang Inggris membuat penemuan besar dari produk Prancis.
Secara terpisah, kedua pria itu sampai pada kesimpulan bahwa kristal ungu membentuk elemen baru yang kemudian disebut Gay-Lussac "iode" dari bahasa Yunani yang memiliki arti violet. Davy menyarankan nama yodium (Iodin), untuk membuat nama itu sesuai dengan klorin, yang mirip dengannya.
Referensi :
- Why Iodine Added Salt In US
- Bring Science Home Iodine Salt
- Mengenal Sumber Yodium Selain Garam
- Organic - Inorganic Iodine Natural Sources of Iodine